SKK Migas Gelar Shering Pengenalan Pusat Operasi Terpadu (IOC)
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengadakan sesi sharing mengenai Integrated Operation Center (IOC). Kegiatan sharing ini adalah salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya SKK Migas sebagai center of excelence serta mendorong kolaborasi yang lebih kuat lagi antar fungsi. Kegiatan sharing tersebut dilaksankaan hari ini, Senin 20 Januari 2025 di ruang IOC yang diselenggarakan secara hybrid.
Sharing sesión dibuka oleh Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Bambang Prayoga. Dalam Berbagai tekanannya bahwa frekuensi permintaan data ke Divisi PPF mencapai rata-rata 40 per bulan. Ini menunjukkan bahwa tingginya kebutuhan setiap fungsi untuk dapat mendapatkan data yang dibutuhkan. Melalui sharing ini, maka fungsi-fungsi di SKK Migas dapat mengetahui jenis-jenis data yang ada di IOC, satu sumber data dan bagi yang membutuhkan akan diberikan akses untuk mendapatkan data tersebut.
Dia menjabarkan bahwa melalui cara tersebut, mendukung sinkronisasi dan akses data dari setiap fungsi, bentuk adaptasi dan proses peningkatan berkelanjutan. Transformasi IOC terus berjalan yang saat ini sudah mencakup 5 (lima) modul utama yaitu : monitoring produksi, monitoring pengeboran, monitoring flowline, HSE kinerja, pemantauan kapal dan penghentian terencana & tidak terencana.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Fauzan Amir selaku koordinator program di IOC menyampaikan bahwa IOC dibangun sebagai implementasi dari salah satu pemberdayaan Minyak & Gas Indonesia pada bagian teknologi yaitu Digitalisasi dan Adopsi Teknologi. Dia menyampaikan melalui IOC akan mempercepat proses pengambilan keputusan, pengawasan yang lebih efektif, efisiensi biaya dan tata kelola yang baik.
Pada IOC sudah mencakup pengawasan yang meliputi operasi pengeboran secara real time, pemantauan pemeliharaan fasilitas & proyek, tanggap darurat, pusat informasi pelacakan kapal, sistem manajemen pusat informasi pabrik, sistem operasi terpadu.
Untuk mendorong optimalisasi pemanfaatan ICO, SKK Migas melaksanakan kegiatan forum digital (IOC fórum) dan hackaton digital yang mendorong inovasi digital berbasis AI/ML mulai tahun 2023, dari tahapan basic hingga advance. Peningkatan jumlah inovasi AI di tahun 2024 meningkat 40% dibandingkan tahun 2023. Salah satu keberhasilan penerapan AI di salah satu KKKS adalah Peningkatan analisa idle well 10.000 kali lebih cepat . Secara keseluruhan implementasi AI pada tahun 2024 memberikan penciptaan nilai hingga Rp 1,28 T.
Tim IOC pada sharing tersebut, mendemonstrasikan cara membaca data, mengakses data dan lainnya, sehingga memberikan gambaran/ilustrasi bagi setiap fungsi di SKK Migas bagaimana memanfaatkan dan mengakses data di IOC.(*)