• Redaksi
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik
Suara Bisnis

Mega Menu

  • Home
  • News
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Market
    • Market
  • Energi
    • Energi
  • Style
    • Style
  • Tekno
    • Tekno
  • Ekonomi
    • Transportasi
    • Perdagangan
    • Hotel & Travel
    • Industri
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Profil
  • Olahraga
    • Bola
  • Indeks
Suara Bisnis
Telusuri
Beranda Market News Rupiah Koreksi Tipis, Dolar AS Naik Jadi Rp16.565
Market News

Rupiah Koreksi Tipis, Dolar AS Naik Jadi Rp16.565

Redaksi
Redaksi
16 Okt, 2025
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp



JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan Kamis (16/10/2025).

Merujuk data Refinitiv, rupiah mengalami pelemahan tipis 0,03% atau ke level Rp16.565/US$. Setelah, pada pembukaan rupiah sempat menguat 0,06% ke level Rp16.550/US$ sebelum harus mengakui kekuatan greenback hingga akhir perdagangan.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) per pukul 15.00 WIB terpantau tengah mengalami pelemahan 0,17% ke level 98,626.

Rupiah mengalami pelemahan tipis disaat indeks dolar AS (DXY) tengah tertekan. Pelemahan DXY terjadi setelah tensi dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat.

Hal ini terjadi di tengah tudingan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer yang menilai kebijakan ekspor logam tanah jarang China bisa mengancam rantai pasok global.

Ketegangan ini mendorong pelaku pasar mencari aset lindung nilai dan menahan posisi pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Selain itu, ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) juga menjadi faktor utama yang menekan dolar AS.

Dalam pidatonya, Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa peluang pemangkasan suku bunga tetap terbuka, seiring stagnasi di pasar tenaga kerja AS dan tertundanya publikasi data ekonomi akibat government shutdown.

Ketidakpastian arah kebijakan ini membuat dolar AS melemah, tetapi pada saat yang sama rupiah belum mampu memanfaatkan momentum penguatan, seiring investor cenderung menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum kembali masuk ke aset berisiko di emerging markets.(evw/evw)


Sumber : CNBC Indonesia

 
Via Market
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Stay Conneted

14,629 FansLike
1,381FollowersFollow
10,126SubscribersSubscribe

Featured Post

Deretan Saham Ini Patut Dilirik Kala Gerak IHSG Masih Volatil

Redaksi- 10/16/2025 04:13:00 PM 0
Deretan Saham Ini Patut Dilirik Kala Gerak IHSG Masih Volatil
JAKARTA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 0,19% ke level 8.051,17 pada perdagangan Selasa (15/10). Sejumlah saham seperti DSS…

Most Popular

 Dikritik Purbaya, Bos Danantara Beberkan Alasan Investasi ke SBN

Dikritik Purbaya, Bos Danantara Beberkan Alasan Investasi ke SBN

10/16/2025 03:53:00 PM
Adira Finance Rayakan HARPELNAS 2025, Perkuat Kedekatan dengan Pelanggan

Adira Finance Rayakan HARPELNAS 2025, Perkuat Kedekatan dengan Pelanggan

9/15/2025 03:59:00 PM
Produksi Migas Aceh Lampaui Target, BPMA Tegaskan Komitmen terhadap Ketahanan Energi Nasional

Produksi Migas Aceh Lampaui Target, BPMA Tegaskan Komitmen terhadap Ketahanan Energi Nasional

5/08/2025 07:08:00 PM
Suara Bisnis

About Us

Suara Bisnis adalah situs portal berita bisnis yang kami hadirkan untuk anda, dengan menyajikan beragam informasi ekonomi mutakhir dan aneka peristiwa penting, yang diulas secara lebih tajam, analitis dan bernilai tambah.

Contact us: suarabisnis.adm@gmail.com

FOLLOW US

Copyright © 2025 - , PT. Arkan Media Grup.
All right reserved
  • Redaksi
  • Siber
  • Iklan/Advertorial
  • Kode Etik
  • Tentang Kami