Vendor Wajib Tertib! Pertamina Rantau Luncurkan Sejumlah Penegasan Baru
ACEH TAMIANG – Pertamina EP Field Rantau menegaskan komitmennya memperkuat tata kelola kemitraan melalui serangkaian penekanan aturan bagi seluruh vendor. Mulai dari kepatuhan administrasi, etika tenaga kerja, hingga dukungan terhadap penerimaan daerah, menjadi poin utama dalam pertemuan Supplier Local Forum yang digelar di Wisma Jeumpa, Senin (17/10/2025).
Field Manager Pertamina EP Rantau, Tomi Wahyu Alimsyah, menyebut bahwa pembenahan tata kelola vendor merupakan langkah penting untuk menjaga citra perusahaan sekaligus memastikan kemitraan berjalan sesuai prinsip integritas.
“Kami ingin setiap proses yang melibatkan vendor berlangsung transparan dan akuntabel. Tidak boleh ada celah yang merugikan masyarakat maupun perusahaan,” tegas Tomi.
Dukung PAD: Kendaraan Vendor Wajib Gunakan Plat BL
Salah satu instruksi utama yang disampaikan adalah kewajiban seluruh vendor mengganti nomor polisi kendaraan operasional menjadi plat BL, khususnya kode U. Kebijakan itu, menurut Tomi, merupakan langkah mendukung pendapatan pajak daerah sebagaimana harapan Bupati Aceh Tamiang.
“Vendor harus menunjukkan komitmen nyata mendukung daerah. Pajak kendaraan adalah salah satu elemen penting,” ujarnya.
Instruksi tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa perusahaan besar tidak hanya bekerja di wilayah masyarakat, tetapi juga memiliki peran dalam mendorong ekonomi lokal.
Prioritas untuk Pekerja Lokal
Pertamina Rantau juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. Menurut Tomi, kebijakan ini tidak hanya mempererat hubungan perusahaan–masyarakat, tetapi juga ikut membantu menekan angka pengangguran di Aceh Tamiang.
Ia menegaskan, keterlibatan tenaga kerja lokal adalah prinsip dasar yang harus dipahami seluruh vendor.
Penguatan Integritas: Etika Digital hingga Anti-Narkoba
Asisten Manager Production Operation Rantau, Mulki Hakiem Adli Mustaqiem, turut menguraikan kembali lima poin fakta integritas yang wajib dipatuhi seluruh vendor. Salah satu poin yang mendapat perhatian khusus adalah etika bermedia sosial.
“Satu unggahan yang salah bisa mencoreng nama perusahaan. Karena itu, pekerja harus bijak di ruang digital,” kata Mulki.
Selain itu, pihaknya menginstruksikan penindakan tegas bagi pekerja yang terlibat penyalahgunaan narkoba atau judi online.
“Tidak ada kompromi. Setiap pelanggaran, sekecil apa pun, akan berdampak pada reputasi perusahaan,” tegasnya.
Forum yang dihadiri 33 perwakilan vendor tersebut juga melibatkan Supt HSSE Hennry Budiman, Finance PEP Rantau Siti Ralia, serta Communication PHR Zona I, yang turut memperkuat pesan mengenai pentingnya integritas dan kepatuhan operasional.
Pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa Pertamina EP Rantau tidak hanya menuntut vendor bekerja sesuai standar teknis, tetapi juga wajib membangun budaya kerja yang bersih, etis, dan mendukung daerah.(rls)










